Dalam penglihatan kita sehari-hari, benda-benda yang letaknya lebih
dekat dengan mata terlihat lebih besar dan benda-benda yang terletak
lebih jauh dengan mata terlihat lebih kecil. Semakin jauh letak benda
dari mata kita, benda itu akan terlihat semakin kecil hingga akhirnya
hanya tampak sebagai titik saja. Demikian juga dua benda atau lebih yang
letaknya sejajar dan membujur menjauhi kita, semakin jauh dari mata,
keduanya akan terlihat semakin berdekatan hingga akhirnya saling
berimpit dan akan menjadi satu titik. Secara umum garis perspektif bisa
diartikan penggambaran ruang 3 dimensi dam bidang gambar 2 dimensi
dimana garis dalam gambar menjelaskan keberadaan jauh dekat , besar
kecil sebuah benda sebagai object dalam sebuah penggambaran.
Macam-macam proyeksi perspektif Dalam gambar teknik, yaitu :
1. Perspektif dengan satu titik hilang
2. Perspektif dengan dua titik hilang
3. Perspektif dengan tiga titik hilang
1. Perspektif Satu Titik Hilang (one point perspective)
Sistem perespektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang
terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat,
akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga
garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali
bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang
demikian sering disebut dengan paralel perspective sebab banyak
menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon dan vertikal.
Perspektif satu titik hilang merupakan cara menggambar perspektif yang
paling mudah, karena keseluruhan objek pada bidang gambar dapat diukur
dengan skala. Walaupun cara ini yang termudah, gambar perspektif satu
titik hilang dapat terlihat alami namun juga sangat mudah terdistorsi.
Konstruksi perspektif satu titik hilang didasari oleh kenyataan bahwa
garis vertikal digambarkan secara vertikal, garis horisontal digambarkan
secara horisontal, dan hanya garis-garis yang menunjukkan kedalaman
perspektif yang bertemu pada satu titik hilang (kecuali garis-garis
melintang yang memiliki sudut selain 0 derajad dan 90 derajad terhadap
garis normal/cakrawala). Perspektif satu titik hilang menggambarkan
sebuah objek dengan satu titik pedoman yang menghubungkan dengan bidang
gambar. Metode ini menggunakan hanya satu titik hilang di mana semua
garis perspektif tersebut akan tertuju, serta satu titik ukur yang
berperan pula sebagai titik diagonal.
2. Perspektif Dua Titik Hilang (two point perspective)
Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang
letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata
pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang
mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap
sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain
eksterior.Perspektif dua titik hilang menggambarkan objek dengan
menggunakan dua titik hilang yang terletak berjauhan di sebelah kanan
dan kiri pada garis cakrawala. Perspektif dua titik hilang memberikan
kesempatan untuk menggambarkan sudut terdekat atau terjauh dari sebuah
objek atau ruangan. Dalam perspektif dua titik hilang, sudut ruangan
atau tepi sebuah objek digambar terlebih dahulu dan dapat digunakan
sebagai skala secara horisontal dan vertikal, untuk kemudian ditarik
garis dari titik hilang.
Seperti dalam perspektif satu titik hilang, garis cakrawala digambarkan
secara horisontal dan ditentukan oleh tinggi mata pengamat. Berbeda
dari garis cakrawala dan elemen-elemen yang terletak di garis
cakrawala, tidak ada garis horisontal yang ditemukan pada perspektif
dua titik hilang – kecuali pada objek-objek yang memiliki kemiringan 45
derajad, semua garis yang secara nyata terlihat sejajar horisontal
akan terlihat miring menuju ke dua titik hilang.
Hanya ada satu garis horisontal dan vertikal yang digunakan sebagai
skala pengukuran, yaitu garis horisontal dan vertikal pada sudut
terdekat atau terjauh dari objek tersebut (dianjurkan menggunakan garis
pada sudut terjauh dari objek tersebut).
Perspektif dua titik hilang sangat sulit untuk digambar secara terukur.
Bagaimanapun, perspektif dua titik hilang menampilkan gambar yang
terlihat lebih alami dengan sedikit distorsi dibanding metode perspektif
yang lainnya.
3. Perspektif Tiga Titik Hilang (three point perspective)
Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di
bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke
segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar
arsitektur bangunan yang serba tinggi.
Perspektif tiga titik hilang sangat tidak biasa untuk digunakan pada
ilustrasi atau presentasi desain interior. Secara umum, perspektif tiga
titik hilang terbentuk dari dua titik hilang yang terletak di garis
cakrawala dan satu titik hilang tambahan yang terletak di atas atau di
bawah garis cakrawala, segaris lurus secara vertikal dengan titik
diagonal, sehingga bila ditarik garis berurutan dari ketiga titik hilang
tersebut akan membentuk segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang
memiliki sudut yang sama, yaitu 60 derajat.
Penggunaan
metode tiga titik hilang dapat menyebabkan distorsi yang berlebihan
karena hampir semua garis tertuju pada titik hilang-titik hilang. Ini
berarti dalam menggambarkan perspektif tiga titik hilang membutuhkan
kemampuan visualisasi yang sangat baik. Walaupun begitu, perspektif
tiga titik hilang masih dapat diukur, yaitu dengan menggunakan titik
diagonal yang berjumlah tiga buah yang terletak di antara ketiga titik
hilang.
Perspektif tiga titik hilang biasanya digunakan pada benda-benda
arsitektural yang berukuran sangat besar, seperti gedung-gedung
bertingkat. Hasil yang ditampilkan perspektif tiga titik hilang biasa
disebut ‘penglihatan mata burung’ bila titik hilang berada di bawah
garis cakrawala, dan ‘penglihatan mata semut’ atau ‘penglihatan mata
kodok’ bila titik hilang berada di atas garis cakrawala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar